- See more at: http://zootodays.blogspot.com/2012/04/cara-memasang-widget-like-fanspage.html#sthash.J3BpsUTo.dpuf

ANTARIKSA.INFO

INFO SEPUTAR JAGAD RAYA DAN ALAM SEMESTA

Kapal Induk Alien Ada Di Bulan???

Benarkah Ada Kapal Induk Alien Di Bulan?


Berita ini memang sudah lama menyebar di dunia maya, tepatnya sekitar 3 tahun yang lalu, tetapi karena topiknya cukup menarik maka saya memutuskan untuk mempostingnya. Kisah mengenai penemuan selama misi Apollo 15 ini bermula dari William Rutledge, mantan pegawai NASA yang pernah bekerja dalam beberapa misi ke bulan, termasuk misi Apollo 19 dan 20 yang gagal. Kini ia telah pensiun dan tinggal di Afrika, dan ia membeberkan beberapa fakta tersembunyi yang tidak dipublikasikan oleh NASA selama misi Apollo berjalan.

http://astronesia.blogspot.com/

Seperti yang kita ketahui, NASA mengumumkan jika misi Apollo 19 dan 20 dibatalkan dengan alasan telah melebihi anggaran yang telah ditetapkan. Tidak hanya itu, beberapa misi Apollo lain juga dibatalkan NASA karena masalah teknis. Tetapi, bagi William, berita pembatalan kedua misi Apollo tersebut tak lebih dari permainan pemerintah Amerika belaka.

Wiliam mengatakan jika berita pembatalan misi Apollo 19 dan 20 untuk menutupi misi gabungan rahasia yang dilakukan pemerintah AS dengan pihak Soviet kala itu. Sebagian dokumentasi mengenai misi Apollo tersebut telah bocor ke publik, namun masih banyak yang belum terungkap.


Lalu, mengapa kedua misi Apollo tersebut dibatalkan? bukankah dengan pembatalan misi tersebut akan mempengaruhi semua jadwal para astronot yang sudah diatur sebelumnya? Ini adalah resiko yang harus ditanggung NASA untuk misi rahasia mereka. Menurut William, misi gabungan dengan pihak Soviet ini bertujuan untuk meneliti sebuah obyek raksasa yang ditemukan di wilayah Delporte-Izsak. Temuan obyek raksasa tersebut pertama kali didokumentasikan pada misi Apollo 15, dimana obyek tersebut tampak seperti pesawat antariksa asing yang telah lama ditinggalkan.

http://astronesia.blogspot.com/

Sekilas memang tampak seperti batu biasa, tetapi jika kita perhatikan lagi, obyek tersebut memang mirip dengan moncong sebuah pesawat, apalagi jika kita perhatikan detailnya. Lalu, seberapa besar obyek ini? menurut ramistrip.com, jika memang obyek ini adalah sebuah pesawat antariksa, maka panjangnya diperkirakan mencapai 3,370 meter dengan tinggi 500 meter, bandingkan dengan menara Eiffel maupun kapal Queen Mary yangterdapat pada gambar. Perkiraaan tersebut belum sepenuhnya akurat, karena obyek tersebut ditemukan dalam sebuah lubang, jadi ada kemungkinan jika obyek tersebut terkubur didalamnya.


Video maupun foto tentang penemuan obyek misterius ini kemudian disebarkan ke dunia maya oleh para peneliti, salah satunya adalah Richard C. Hoaglan. Berikut adalah video mengenai penemuan obyek yang diduga pesawat antariksa alien itu.
  

Wiliam kembali mengisahkan jika pihak Soviet bahkan mendaratkan sebuah Lunar Module buatan Rusia dengan kosmonotnya, Lexei Leonov di dekat obyek misterius itu. Kosmonot Soviet itu bahkan menemukan pintu masuk obyek yang diduga pesawat antariksa alien tersebut, dan ia menemukan beberapa artifak didalam pesawat tersebut, dan yang paling mengejutkan adalah ditemukannya dua mayat yang diduga sebagai pilot pesawat tersebut.


Tidak disebutkan secara detail dimana kedua mayat tersebut ditemukan, yang jelas kedua kondisi mayat tersebut berbeda. Salah satu mayat dalam kondisi yang cukup bagus dan diidentifikasi sebagai wanita, dan diberi nama pula, yaitu Mona Lisa, sedangkan mayat yang lain telah hancur dan hanya bagian kepalanya yang masih bagus.

“We went inside the big spaceship, also into a triangular one. The major parts of the exploration was; it was a mother ship, very old, who crossed the universe at least milliard of years ago (1.5 estimated). There were many signs of biology inside, old remains of a vegetation in a “motor” section, special triangular rocks who emitted “tears” of a yellow liquid which has some special medical properties, and of course signs of extra solar creatures. We found remains of little bodies (10cm) living in a network of glass tubes all along the ship, but the major discovery was two bodies, one intact."

Dialog diatas adalah kutipan dalam bahasa Inggris mengenai penjelajahan kosmonot Lexei Leonov ketika berada dalam pesawat antariksa tersebut,kurang lebih terjemahannya seperti ini :

" Kita memasuki sebuah kapal berukuran besar, juga ke bagian yang berbentuk segitiga. Inti dari obyek ini selama penjelajahan adalah, sebuah pesawat induk,sangat tua, dan teah melintasi alam semesta setidaknya jutaan tahun yang lalu ( perkiraan 1,5 juta tahun ). Terdapat berbagai tanda - tanda kehidupan disini, sebuah benda tua yang diperkirakan sebagai vegetasi, terletak di bagian "motor", batu berbentuk segitiga yang berisi cairan berwarna kuning dimana benda tersebut bagian dari peralatan medis khusus, dan tentu saja, tanda - tanda lain dari makhluk asing. Kita menemukan beberapa mayat berukuran kecil (10cm) yang diletakkan dalam sebuah tabung kaca yang saling berhubungan satu sama lain di sepanjang kapal, tetapi penemuan utamanya adalah dua mayat, salah satunya ditemukan utuh."

Berikut videonya, dalam video ini benda aneh yang menghubungkan bagian dahi, mata, dan mulut telah dilepaskan.



Terdengar seperti sebuah kisah dalam film fiksi bukan? bayangkan menjelajahi sebuah pesawat antariksa asing, dan menemukan berbagai hal aneh didalamnya.


Mengenai mayat alien yang utuh tersebut, menurut William kedua mayat asing tersebut kemudian dibawa oleh kosmonot Lexei kembali ke pesawat bersama Lunar Module untuk diidentifikasi. Tak lama kemudian, mayat alien tersebut diidentifikasi sebagai makhluk humanoid, dengan tinggi 1,65 meter, memiliki organ kelamin, berambut, memiliki 6 jari, ditemukan semaca alat di jarinya, diperkirakan dulu ia adalah pilot pesawat tersebut, tidak berpakaian, dan terdapat semacam penguhubung diantara dahi, mata dan mulutnya.


Beberapa bagian tubuh berada dalam kondisi yang tidak normal, seperti pada bagian rambut dan kulitnya yang dilapisi oleh semacam lapisan pelindung tipis transparan. Karena tidak mempunyai latar belakang medis, Lexei dan krunya di pesawat kemudian menggunakan bio equipment dan beberapa alat bedah sederhana untuk menelitinya, hasilnya cukup mengejutkan. Menurut hasil bio equipment, alin yang diduga telah mati tersebut ternyata masih hidup, meskipun tanda - tanda kehidupannya lemah. Meskipun kebenarannya masih diragukan, sampai saat tidak ada yang mengetahui dimana keberadaan kedua jasad alien tersebut, namun William yakin jika jasad alien tersebut kini telah berada di bumi. Sebuah catatan juga ditemukan dalam penemuan kedua jasad tersebut, meskipun tidak jelas dan belum diketahui maknanya, namun peneliti yakin jika catatan tersebut merupakan catatan terakhir sang pilot.

Dibawah ini merupakan dua gambar yang digabung menjadi satu dan dirubah menjadi format 3D. Agar bisa melihat gambar yang diambil pada saat misi Apollo 15 ini, anda membutuhkan sebuah kacamata 3D.


Kisahnya memang terdengar seperti sebuah kisah fiksi, bagi yang kontra dengan kisah ini, maka yang paling janggal adalah bagian dimana kosmonot tersebut masuk kedalam pesawat asing tersebut dan menemukan hal - hal aneh didalamnya tanpa pertahanan diri apapun, hanya peralatan komunikasi dengan Lunar Module. Hal ini tentu saja terdengar janggal, apalagi tidak ada foto - foto tentang ekspedisi sang kosmonot selama menjelajahi pesawat alien tersebut, namun ceritanya akan berbeda jika pemerintah lagi - lagi merahasiakan misi mereka ini.

Poin kedua yang terdengar janggal adalah bagaimana caranya membawa kedua jasad tersebut, karena sulit bagi seorang astronot untuk membawa benda sebesar itu seorang diri dengan pakaian astronot yang memiliki ruang gerak terbatas.

Last, memang masih banyak lagi pertanyaan yang masih belum bisa dijawab mengenai kisah penemuan pesawat induk dan jasad alien diatas. Ada dua kemungkinan, pertama, kisah yang diceritakan oleh William tersebut benar adanya, dan wajar jika sebagian besar orang pasti tidak akan percaya, karena sebuah kisah yang "tidak biasa" pasti akan dianggap sebagai bualan belaka. Kemungkinan kedua, kisah yang diceritakan oleh William hanyalah rekayasa belaka untuk membuat sensasi di dunia maya, walaupun ia harus mempertaruhkan reputasinya sendiri.

Entahlah mana yang benar, karena informasinya memang hanya bersumber pada William saja, namun yang jelas, kisah diatas cukup menarik untuk dibahas.


(Sumber: http://vahn-saryu1.blogspot.com)

Fenomena Sinkhole


Fenomena Sinkhole, Lubang Menganga Pelahap Mobil-Kuras Air Danau

Sinkhole muncul ketika sepetak tanah runtuh dan meninggalkan jejak seperti kawah di permukaan Bumi. Menurut US Geological Survey (USGS), fenomena ini umum terjadi di Florida, Texas, Alabama, Missouri, Kentucky, Tennessee dan Pennsylvania. (foto: Google)

Anda melihat lubang besar menganga dari permukaan Bumi? Lubang semacam ini lebih terkenal dengan sebutan Sinkhole. Bagaimana bisa muncul?
Sinkhole muncul ketika sepetak tanah runtuh dan meninggalkan jejak seperti kawah di permukaan Bumi. Menurut US Geological Survey (USGS), fenomena ini umum terjadi di Florida, Texas, Alabama, Missouri, Kentucky, Tennessee dan Pennsylvania.
Tanah di bawah negara-negara ini kaya akan batuan yang mudah larut seperti kapur, karbonat dan garam. Ketika air tanah mengalir melalui batuan ini, air menggerogoti batuan ini dan menyisakan lubang di bawah tanah dan gua.
Ketika atap dari salah satu gua runtuh, tanah di atasnya akan runtuh juga. Beberapa sinkholes secara bertahap akan diisi dengan debu atau pasir di atasnya. Namun, ada juga yang mengikis permukaan ketika batuan mudah larut terkena hujan dan angin.
Sinkhole paling berbahaya adalah ketika mereka runtuh tiba-tiba. Di beberapa kasus, air tanah mengisi saluran gua-gua bawah tanah karena kekeringan atau karena manusia mengalihkan aliran air tanah untuk pertambangan, air minum atau irigasi.
Tanpa adanya dukungan air dari bawah, tanah di atas akan runtuh. Dalam kasus lain, atap gua menjadi terlalu lemah untuk menyangga berat tanah di atasnya. Sinkhole bisa menelan mobil, rumah dan bahkan menguras seluruh danau tanpa peringatan secara tiba-tiba.
Pada September 1999, Lake Jackson dekat Tallahassee, Florida, yang awalnya diukur lebih dari 16 kilometer persegi, hampir hilang sama sekali. Seperti dikutip sciencedaily, air di danau itu hilang dan sedalam 15 meter.
Sebelumnya, sebuah lubang raksasa atau yang dikenal dengan fenomena sinkhole terjadi di Sichuan, Cina. Lubang dengan lebar lebih dari 21 meter ini terjadi tiba-tiba dan belum diketahui sebabnya. Lubang yang mirip kawah ini ada di halaman belakang rumah Zhang Fengrong, 58 tahun.

Ini bukan kejadian yang pertama kali di Cina. Tahun lalu, di sebuah jalan tol di Zhejiang, juga muncul lubang raksasa selebar 8 meter.

Menurut Fengrong, dia mendengar suara bergemuruh sekitar pukul 2 dinihari. Fengrong yang sedang terlelap langsung bangun. Dia bergerak ke arah suara hebat itu berasal, setelah meliat, dia kaget luar biasa. Ada sebuah lubang menganga lebar yang terus membesar mendekati bangunan rumahnya.

Awalnya, kata Fengrong, hanya sekitar tiga meter tapi lama kelamaan terus membesar. Dalam 24 jam, lubang itu menjadi selebar lebih dari 21 meter. Adapun kedalamannya belum ketahuan. 

"Saya mencoba melempar tali sepanjang 40 meter, tapi belum sampai dasar, terus melempar tali dengan panjang 60 meter, masih belum sampai juga," kata Fengrong seperti diberitakan dari laman Orange.

Bila berdiri di tepi lubang, menurut Ferong, seperti ada suara air di dasar lubang. Tapi ketika dilempar batu, sama sekali tak ada suara air.


Fengrong dan keluarganya sekarang mengungsi ke sebuah rumah yang disediakan pemerintah setempat. Para tetangganya juga sibuk membantu mereka mengangkut barang-barang. "Kami takut lubangnya terus membesar dan rumah kami jadi korban," katanya.

Sebelumnya, fenomena sinkhole atau lubang raksasa yang terjadi tanpa sebab terjadi di Schamalkalden, Jerman. Lubang ini muncul tiba-tiba dan tidak diketahui sebabnya. Selain di Jerman, di Guatemala juga pernah ada kejadian serupa. (fn/inl/tm) www.suaramedia.com

Nenek Moyang Manusia Adalah Alien Planet Mars?


Hah!! Nenek Moyang Manusia Adalah Alien Planet Mars?

Gambar Ilustrasi: Planet Mars. (Foto: dailymail.co.uk)

CALIFORNIA (Berita SuaraMedia) - Planet Mars menjadi fokus perhatian manusia dalam rangka penjelajahan luar angkasa. Ada dua hal yang dicari tahu dari planet merah itu: apakah ada kehidupan di sana, dan apakah Mars bisa jadi koloni manusia, jika nantinya Bumi tak bisa menopang kehidupan. 

Namun penelitian terbaru yang sedang dikerjakan oleh para ilmuwan cerdas dari dua universitas ternama dunia, MIT dan Harvard justru lebih maju dan revolusioner. Ingin membuktikan apakah ada kemungkinan pohon kehidupan di Bumi punya akar di Planet Mars. Para peneliti juga menciptakan sebuah instrumen untuk membuktikan dugaan itu.

Instrumen itu dinamakan Search for Extra-Terrestrial Genom atau SETG. Instrumen yang sedang dikembangkan itu akan menelaah sample debu dari Mars, mengisolasi materi genetik yang mungkin ada -- berupa serangga atau mahluk hidup lain yang mati beberapa juta tahun lalu.

Dengan instrumen ini, para ilmuwan bisa menggunakan teknik biokimia standar untuk menganalisa setiap urutan genetik yang dihasilkan lalu membandingkannya dengan temuan di Bumi.
"Ini proyek jangka panjang," kata peneliti dari MIT, Chris Carr seperti diberitakan Space.com. 

"Jika nantinya kita menemukan ada kaitan dengan Bumi, bisa jadi mahluk Bumi berasal dari Mars. Atau sebaliknya, bermula dari Bumi dan dikirim ke Mars."

Gagasan bahwa kehidupan Bumi berasal dari organisme di Mars mungkin tak ada di pikiran setiap orang. Namun, ini bukan ide gila. 

Sebab, meski saat ini permukaan Mars dingin, kering, dan tanpa kehidupan -- ada banyak bukti planet ini lebih hangat dan basah miliaran tahun lalu. 

Seperti halnya di Bumi, ketika semua kehidupan bergantung pada air. Mars kuno mungkin pernah menjadi pendukung beberapa bentuk kehidupan -- mungkin bahkan sebelum Bumi. Demikian kata para peneliti. 

Jika ini yang terjadi, mikroba Mars mungkin telah mengkolonialisasi Bumi, saat asteroid raksasa meluncur ke Mars dan membuat partikel-partikelnya muncrat dan lalu mengalami perjalanan antar ruang. Para peneliti mengestimasi, ada 1 miliar ton bebatuan Mars yang berkelana di tahun-tahun itu.

Dan mikroba yang sangat kuat, sehingga mungkin bahwa beberapa dari mereka bisa selamat dari dampak asteroid dan menuju rumahnya yang baru di planet lain. Car menambahkan, dinamika orbital menunjukkan adalah 100 kali lebih mudah untuk batuan Mars menuju Bumi daripada sebaliknya. 

Namun, Carr mengatakan, sangat kecil kemungkinan untuk menemukan sesuatu di permukaan Mars. Cara yang bisa dilakukan adalah penggalian. "Ada dua kemungkinan, Mars memiliki kehidupan atau tidak sama sekali. Namun kami ingin memastikannya.

Sementara, Badan Antariksa Amerika Serikat tak seoptimis pendapat para ilmuwan itu. "Hal ini tidak masuk akal bahwa kehidupan di Mars terkait dengan kehidupan di Bumi -- dan disebut bahwa dua planet berbagi genetika," kata astrobiologis dari Ames Research Center NASA di Moffett Field, California, Chris McKay.  Namun, "dalam kasus apapun, akan menjadi penting untuk menguji hipotesis ini. "

Chavez: Kapitalisme Musnahkan Kehidupan Mars

Jika para ilmuwan mendasarkan teori kehidupan di Mars dengan beberapa fakta ilmiah, entah apa yang ada di kepala Presiden Venezuela, Hugo Chavez saat ia mengatakan: "kapitalisme mengakhiri kehidupan di Planet Mars." 

"Saya selalu mengatakan, juga mendengar, tak aneh jika Mars  ternyata punya peradaban. Namun mungkin datanglah kapitalisme, imperialisme, dan lihat apa yang dilakukannya pada planet ini," kata dia Selasa 22 Maret 2011, seperti dimuat Irish Times. 

Tawa para pendengar pidato presiden nyentrik ini membahana. Namun, Chavez dengan cerdik mengurai maksud perkataannya itu. Ia memperingatkan, proses yang sama dengan Mars, degradasi lingkungan tengah terjadi di Bumi.  

"Lihat! Berhati-hatilah! Di sini, di planet Bumi, lahan yang ratusan tahun lalu adalah hutan lebat menjadi kering-kerontang. Sungai besar menjadi padang pasir di mana-mana. Bagaimana kemajuan mempertaruhkan risiko kehidupan di planet ini, bukan jangka panjang, namun bahkan dalam jangka menengah. (ar/vs/spc) www.suaramedia.com

Manusia Bukan Penduduk Asli di Bumi?


Manusia Bukan Penduduk Asli di Bumi?

Para ilmuwan menguak, manusia dan segala mahluk di dalamnya mungkin adalah pendatang di planet biru. Ini terkait dengan asal-usul kehidupan di Bumi. Para ilmuwan berteori, mikroba ekstraterresterial mungkin telah membawa kehidupan di Bumi, setelah menempuh perjalanan di luar angkasa selama jutaan tahun.

Teori tersebut berdasarkan kalkulasi yang menunjukkan, kemungkinan besar fragmen batuan dari sistem tata surya lain mendarat ke Bumi. Beberapa dari mereka bisa jadi mengandung mikroorganisme, demikian ditulis ahli dalam jurnal Astrobiology.

zazzle.com


Penelitian menunjukkan, mahluk sejenis kumbang yang dalam kondisi dormant alias tidak aktif tapi masih bernyawa, bisa selamat dalam perjalanan panjang ruang angkasa, meski berada dalam tingkat radiasi kosmik yang tinggi.

Tak hanya menuju bumi, mahluk hidup sederhana itu mungkin juga telah melakukan perjalanan dari Bumi ke planet lain di luar Tata Surya. Proses tersebut disebut sebagai lithopanspermia. Yang juga bisa berarti alam semesta dipenuhi kehidupan serupa di Bumi.

"Studi kami mengungkap lithopanspermia mungkin terjadi, ini mungkin makalah pertama yang  mendemonstrasikan soal itu," kata peneliti utama, Dr Edward Belbruno, dari Princeton University, Amerika Serikat. "Jika mekanisme ini benar, maka ia memiliki implikasi terhadap kehidupan di alam semesta secara keseluruhan. Itu bisa terjadi di manapun.

Erupsi gunung berapi dahsyat, tabrakan meteor, dan tubrukan antar benda langit membuat fragmen batuan dari sebuah planet terbang ke luar angkasa.

Diduga, saat saat Tata Surya masih muda, dan Matahari jauh lebih dekat dengan para tetangganya dibanding sekarang, sejumlah puing-puing bisa jadi dipertukarkan antar planet yang mengorbit ke bintang berbeda.

Puing itu melakukan perjalanan relatif lambat, memberi peluang untuk tertangkap oleh gravitasi planet di dekatnya.


Simulasi Teori

Untuk mengurai teori ini, para peneliti menggunakan program komputer untuk melakukan simulasi gugus bintang di mana Matahari lahir. Mereka menemukan, fragmen batu yang terlontar dari Tata Surya dan tetangga terdekatnya, dengan perbandingan antara lima sampai 12 dari 10.000 puing bisa ditangkap planet yang lain.

Selama periode 10 juta hingga 90 juta tahun, diperkirakan antara 100 triliun dan 30 kuadriliun  benda dengan bobot lebih dari 10 kilogram telah melaui proses transfer seperti ini.

cansars.blogspot.com


Ilmuwan menduga, organisme yang sampai di Bumi menemui sebuah lingkungan yang ditutupi air. Bumi memiliki air di permukaannya sejak Tata Surya baru berusia 288 juta tahun, membuat planet biru siap untuk menerima mikroba alien.

Penulis lain, Dr Amaya Moro-Martin, astronom dari  Centro de Astrobiologia, Spanyol mengatakan, studi mereka berhenti ke tahap di mana material padat yang terlontar dari suatu planet, tiba di planet kedua.

Sementara, dia menambahkan, proses lithopanspermia bisa terjadi jika material itu mendarat di planet di mana kehidupan bisa berkembang. 

"Studi kami tidak membuktikan lithopanspermia benar-benar terjadi, tetapi menunjukkan bahwa itu adalah kemungkinan yang terbuka," kata dia.


Sumber:

The Flying Dutchman, Kisah Kapal Hantu Paling Populer


The Flying Dutchman, Kisah Kapal Hantu Paling Populer

Pernah dengar The Flying Dutchman? Inilah legenda urban, sebuah kisah kapal hantu yang boleh jadi paling populer. Apalagi namanya sering disebut dan dipakai dalam berbagai film.

Menurut sakibul hikayat, The Flying Dutchman adalah kapal hantu yang tidak akan pernah bisa berlabuh, tetapi harus mengarungi tujuh lautan selamanya. Flying Dutchman selalu terlihat dari kejauhan , kadang-kadang disinari dengan sorot cahaya redup.

gardenofeaden.blogspot.com


Banyak versi dari cerita ini. Menurut beberapa sumber, Legenda ini berasal dari Belanda, sementara itu yang lain meng-claim bahwa itu berasal dari sandiwara Inggris The Flying Dutchman (1826) oleh Edward Fitzball dan novel The Phantom Ship (1837) oleh Frederick Marryat, kemudian di adaptasi ke cerita Belanda Het Vliegend Schip (The Flying Ship) oleh pastor Belanda A.H.C. Rmer.

Versi lainnya termasuk opera oleh Richard Wagner (1841) dan The Flying Dutchman on Tappan Sea oleh Washington Irving (1855).

Beberapa sumber terpercaya menyebutkan bahwa pada abad 17 seorang kapten Belanda bernama Bernard Fokke (versi lain menyebut kapten Ramhout Van Dam atau Van der Decken) mengarungi lautan dari Holland ke pulau Jawa dengan kecepatan luar biasa.

Ia dicurigai meminta bantuan iblis untuk mencapai kecepatan tadi. Namun di tengah pelayarannya menuju Cape of God Hope tiba-tiba cuaca buruk,sehingga kapal oleng. Lalu seorang awak kapal meminta supaya pelayaran dihentikan .

Tetapi sang kapten tidak mau ,lalu dia berkata aku bersumpah tidak akan mundur dan akan terus menembus badai untuk mencapai kota tujuan , atau ia beserta semua awak kapal akan terkutuk selamanya.

Tiba -tiba badai menghantam kapal itu sehingga mereka kalah melawan alam. Dan terkutuklah sang Kapten bersama para anak kapalnya itu menjadi jasad hidup dan berlayar di tujuh lautan untuk selama-lamanya.

Konon , Kapal tersebut dikutuk untuk melayari 7 samudera sampai akhir zaman. lalu cerita itu menyebar sangat cepat ke seluruh dunia.

Sumber lain juga menyebutkan munculnya penyakit berbahaya di kalangan awak kapal sehingga mereka tidak diijinkan untuk berlabuh dipelabuhan manapun .

Sejak itu, kapal dan awaknya dihukum untuk selalu berlayar, tidak pernah berlabuh/menepi. Menurut beberapa versi, ini terjadi pada tahun 1641, yang lain menebak tahun 1680 atau 1729.

Selama berabad abad, legenda The Flying Dutchman menjadi sumber inspirasi para sastrawan dan novelis. Sejak tahun 1826 Edward Fitzball telah menulis novel The Pantom Ship (1837) yang diangkat dari pengalaman bertemu dengan kapal seram ini.
Banyak pujangga terkenal seperti Washington Irving dan Sir Walter Scott juga tertarik mengangkat legenda ini.



Pengakuan Masyarakat
Banyak saksi yang mengaku telah melihat kapal hantu ini. Pada tahun 1939 kapal ini terlihat di Mulkzenberg. Pada tahun 1941 sekelompok orang di pantai Glencairn menyaksikan kapal berlayar yang tiba tiba lenyap ketika akan menubruk batu karang.
Penampakan The Flying Dutchman kembali terlihat oleh awak kapal laut militer M.H.S Jubilee di dekat Cape Town di bulan agustus 1942.

 jimsworldandwelcometoit.com 

Bahkan ada suatu catatan kisah tentang pelayaran Christoper Columbus,waktu itu awak kapal Columbus melihat sebuah kapal terkatung katung dengan layar mengembang. Setelah melihatnya, awak kapal tersebut langsung tewas.

Mitos akhir-akhir ini juga mengisahkan apabila suatu kapal modern melihat kapal hantu ini dan awak kapal modern memberi sinyal, maka kapal modern itu akan tenggelam / celaka.

Bagi seorang pelaut , pertemuan yang tak diduga dengan kapal hantu The Flying Dutchman akan mendatangkan bahaya bagi mereka. 

Beberapa Laporan Penampakan The Flying Dutchman yang sempat didokumentasikan :

1823 : Kapten Oweb , HMS Leven mengisahkan telah dua kali melihat sebuah kapal kosong terombang ambing ditengah lautan dari kejauhan , namun dalam sekejap mata kapal tersebut kemudian menghilang.

1835 : Dikisahkan pada tahun itu , sebuah kapal berbendera Inggris yang terkepung oleh badai ditengah samudera, didatangi oleh sebuah kapal asing yang disebut-sebut sebagai Kapal Hantu The Flying Dutchman , kemudian secara tiba-tiba kapal asing tersebut mendekat dan seakan-akan ingin menabrak kapal mereka , namun anehnya sebelum keduanya saling berbenturan kapal asing tersebut kemudian lenyap seketika.

1881 : Tiga orang anak kapal HMS Bacchante termasuk King George V telah melihat sebuat kapal tak berawak yang berlayar menentang arus kapal mereka. Keesokan harinya , salah seorang daripada mereka ditemui mati dalam keadaan yang mengerikan.

1879 : Anak kapal SS Pretoria juga mengaku pernah melihat kapal hantu tersebut.

1939 : kapal ini terlihat di Mulkzenberg , beberapa orang yang menyaksikannya terkejut kerana kapal usang tersebut tiba-tiba menghilang.


1941 : Beberapa saksi mata dipantai Glencairn melaporkan sebuah kapal usang yang menabrak batu karang dan terpecah belah , namun setelah dilakukan penyelidikan di TKP , tidak ada tanda-tanda dari bangkai kapal tersebut.

1942 : Empat orang saksi telah melihat sebuah kapal kosong memasuki perairan Table Bay kemudian menghilang.Seorang pegawai telah mendokumentasikan penemuan tersebut di dalam catatan hariannya.

1942 : Penampakan The Flying Dutchman kembali terlihat oleh awak kapal laut militer M.H.S Jubilee di dekat Cape Town di bulan agustus 1942.

1959 : Awak kapal Straat Magelhaen kembali melaporkan melihat sebuah kapal misterius yang terombang-ambing ditengah lautan dalam keadaan kosong dengan teleskopnya.


Cara Menangkalnya
Konon, ada suatu cara untuk mengelak dari kemungkinan berpapasan dengan kapal hantu tersebut. Caranya dengan memasang tapal kuda di tiang layar kapal sebagai perlindungan.



Sumber:

Get this widget!