- See more at: http://zootodays.blogspot.com/2012/04/cara-memasang-widget-like-fanspage.html#sthash.J3BpsUTo.dpuf

ANTARIKSA.INFO

INFO SEPUTAR JAGAD RAYA DAN ALAM SEMESTA

Data Dan Fakta

Alien Itu Tidak Ada


Seorang astronom meyakini bahwa mahluk hidup hanya ada di bumi. Tidak ada lagi mahluk lain di yang hidup di alam semesta ini, kecuali di bumi.

Klaim tersebut sedikit banyak membuat kesal para pro-alien dan mereka yang bermimpi telah bertemu dengan mahluk planet lain yang diduga lebih pintar ketimbang manusia.
"Kami telah menemukan, kebanyakan planet lain dan sistem tata surya di luar bumi jauh lebih liar dan berbeda dibanding tempat tinggal kita saat ini," ujar ahli astrofisika senior dari Harvard University, Howard Smith, seperti dikutip melalui Straits Times, Selasa (25/1/2011).

Menurut Smith, ahli astronomi, sejauh ini telah menemukan total 500 planet sepanjang jajaran tata surya. Bahkan angka itu akan berkembang menjadi miliaran planet lain yang belum terlihat.

Selain itu, lanjut Smith, kebanyakan planet ini memiliki jarak yang terlalu dekat atau terlalu jauh dengan matahari. Artinya, jarak matahari cukup berpengaruh terhadap suhu udara yang akan mendukung kehidupan mereka. Bahkan planet lainnya memiliki orbit yang tidak biasa, yang menyebabkan variasi temperatur yang lebih luas. Hal ini otomatis tidak memungkinkan adanya air.

"Hanya sedikit tata surya atau planet yang mirip dengan bumi. Artinya sangat kecil kemungkinan adanya mahluk planet dengan kecerdasan yang sama mampu membuat kontak dengan kita," ujar Smith.

Pernyataan astronom ini cukup kontroversial dengan pendapat ahli lainnya. Bahkan Stephen Hawking pernah mengatakan ada miliaran galaksi yang memungkinkan adanya bentuk kehidupan lain di alam semesta. Peneliti dari University of London pun mengatakan bahwa kemungkinan Alien hidup di sekira 40.000 planet lain di alam semesta.


Penyebab Suhu Panas Ekstrem di Indonesia

suhu panas ekstrem

Penyebab Suhu Panas Ekstrem di Indonesia. Dalam tiga hari terakhir ini, cuaca ekstrim hampir melanda sebagian wilayah Indonesia. Bahkan, cuaca di sebagian wilayah di Indonesia seperti Medan mencapai 36,3 derajat Celcius.

Penyebab Suhu Panas Ekstrem di Indonesia. Cuaca ekstrim ini disebabkan pergerakan suhu matahari yang berada di belahan bumi utara, sehingga pemanasan sangat efektif. Kondisi ini diperparah embusan angin pada lapisan atas mempunyai kecenderungan pola menyebar sehingga pembentukan awan menjadi sangat sulit dan sinar matahari langsung memanggang bumi.

Berdasarkan analisa BMKG Polonia Medan, menurutnya cuaca ekstrem akan berlangsung hingga satu pekan mendatang. “Kami perkirakan potensi suhu dengan kisaran diatas 35 akan terjadi satu pekan lagi,” jelasnya.

Ia menambahkan, cuaca panas ini merupakan siklus tahunan. Namun, suhu yang mencapai 36,3 derajat Celcius telah bergeser. "Karena biasanya suhu maksimun berkisar 34,1 hingga 35,8 derajar Celcius,” terangnya.

Sementara United Nations World Meteorological Organization (UNWMO), lembaga khusus PBB yang bertugas untuk memantau cuaca dan iklim melaporkan, pada pekan ini, suhu terpanas di Bumi sempat mencapai 46 derajat Celcius. Adapun suhu terdingin mencapai minus 69,1 derajat.

Sebagai informasi, UNWMO, yang membuat standarisasi untuk pemantauan cuaca dan menyediakan jaringan telekomunikasi global untuk distribusi data, mengumpulkan data lebih dari 10 ribu stasiun pengamat cuaca di seluruh dunia.

Dikutip dari Earth Week, kemarin, temperatur tertinggi pekan ini yang mencapai 114,8 derajat Fahrenheit atau 46 derajat Celcius terjadi di Birni-N’Konni, Nigeria. Adapun suhu terdingin, yakni mencapai minus 92,4 derajat Fahrenheit atau minus 69,1 derajat Celcius, terjadi di Amundsen-Scott, stasiun pemantau di Kutub Selatan.

Meski suhu di kedua tempat tersebut tercatat cukup ekstrem, suhu terpanas dan terdingin tersebut belum memecahkan rekor temperatur tertinggi dan terendah sebelumnya.

Penyebab Suhu Panas Ekstrem di Indonesia. Menurut data yang dirilis oleh World Meteorological Organization dan dirangkum oleh Arizona State University, suhu terpanas yang pernah terjadi di Bumi adalah pada 13 September 1922 di El Azizia, Libya. Ketika itu suhu di kawasan yang berada pada ketinggain 112 meter di atas permukaan laut itu tercatat mencapai 136 derajat fahrenheit atau 57,8 derajat celcius.

Suhu terdingin yang pernah melanda kawasan di Bumi sendiri terjadi pada 21 Juli 1983 di kawasan Vostok, Antartika. Suhu kawasan yang berada di ketinggian 3420 meter di atas permukaan laut itu sempat mencapai minus 128,5 derajat Fahrenheit atau minus 89,2 derajat Celcius.

0 komentar:

Posting Komentar


Get this widget!